6 Alasan Mata Pelajaran TIK Di Hapus
Tanggal : 02-73-2014 19:51, dibaca 99 kali.1. Sumber kemorosotan moral
Keberadaaan
peralatan komputer yang dipakai siswa disinyalir menjadi salah satu
pemicu berbagai kasus moral yang mengemuka di media masa akhir-akhir
ini, seperti perustiwa tawuran pelajar, merebaknya seks bebas dan
kecanduan game online.
2. Tenaga pengajar yang tidak kompeten secara akademis
Sudah
menjadi rahasia umum bahwa guru TIK datang dari berbagai latar belakang
pendidikan akademis. Ada yang lulusan SLTA, atau Dploma, SE, SH, bahkan
sarjana pertanian atau kimia.
Selain
ini tidak adanya perguruan tinggi jurusan pendidikan TIK membuat mata
pelajaran ini menjadi mata pelajaran tidak memiliki satupun lulusan
memenuhi standar kelulusan akademis.
3. Sulit menyusun kurikulum yang tepat
Kalau
ditelaah bahwa Kurikulum mata pelajaran TIK cenderung stagnat, alias
belum diseuaikan dengan arus percepatan TIK. Contoh, Microsoft Office
masih versi 2003, sekarang sudah versi 2013, dan memang selalu menjadi
polemik dikalangan pendidik. Perkembangan teknologi yang begitu pesat
membuat sulit untuk menyusun kurikulum TIK yang dapat dipakai untuk
jangka waktu lama. Forum MGMP yang selama ini berperan, dan terdepan
sebagai wadah inovasi, terkesan mandeg.
4. Dapat dipelajari secara otodidak
Sulit
dibantah bahwa rata-rata siswa mendapat pengetahuan dan keterampilan TI
justru di luar sekolah, misalnya di rumah, warnet membeli buku, belajar
sesame teman, tanpa bimbingan Guru atau orang yang memahami TI, terkesan
sangat berbahaya. Apalagi secara psikologis, usia anak sekolah masih
mencari bentuk diri atau jati diri. Sangat naïf, bahwa kompetensi TI
siswa, masih Unggul dari guru-guru disekolah.
5. Penyederhanaan Kurikulum
Salah
satu konsekuensi dari penyederhanaan kurikulum adalah pengurangan jumlah
Mata Pelajaran dan TIK dianggap tepat untuk dihapus dari kurikulum
6. Penguatan TIK pada/ke pelajaran lain
Dengan masih banyaknya guru yang gagap
teknologi, khususnya guru mata pelajaran selain TIK, penghapusan mata
pelajaran TIK menjadi sinyal kuat bahwa guru mata pelajaran apapun harus
menguasai dan memanfaatkan TI dalam kegiatan pembelajaraanya.
Jadi anggapan bahwa penerapan TI hanya untuk mata pelajaran dan guru TIK saja otomatis hilang.
Lantas, apakah Kurikulum 2013 dan TIK, dapat akur, mengingat SDM guru dalam menguasai TIK yang masih rendah ?
http://adhiwirawan.wordpress.com
Posting Komentar